Keretaku Aman, Perjalananku Nyaman
Kudekap erat ransel merah, dengan kedua saku kanan kiri warna biru. Satu-satunya tas punggung yang kumiliki dan kadang dapat beralih nama menjadi tas dada, manakala keberadaanku berdiri berdesakan di kereta yang membawaku dari Bekasi menuju Ibukota. Segera kupasang "headset" setelah merasa posisi sudah aman, dalam arti bisa berdiri tegak di tengah, ada pegangan dan tepat dibawah pendingin. Syukur-syukur jika bisa memperoleh tempat duduk, yang bagiku hal itu adalah suatu keberuntungan teramat sangat. Masih lekat dalam ingatanku beberapa tahun silam, saat penumpang kereta rel listrik (KRL) berebut naik ke atap kereta. Itu pemandangan mengerikan yang terjadi bertahun-tahun lamanya. Kadang satu dari mereka terjatuh dan mati, atau tersengat kabel listrik aliran atas kereta, jatuh lantas mati. Tapi itu semua tak mampu meredam antusiasme"atapers"sebu...