Rasanya tidak akan seru, tidak akan berarti bahkan tidak ada seninya jika hidup kita ini lurus-lurus saja. sebab selama kita adalah manusia dan hidup di dunia, yang namnya masalah atau konflik itu pasti akan ada. Meskipun kadarnya bisa jadi perbeda-beda. kadang kita mengaitkan konflik dalam kehidupan kita ini sebagai suatu masalah. Yang jika tidak segera diselesaikan akan bertampak negatif baik untuk diri yang bersangkutan maupun untuk orang sekitar. bahkan jika ia adalah seorang pekerja, maka dapat menimbulkan turunnya kinerja yang bersangkutan. Jika konflik terjadi, maka produktivitas bisa menurun. Dan konflik dapat menurunkan produktivitas sebuah perusahaan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda harus memiliki pemahaman dasar tentang lima strategi pengelolaan konflik.
Berikut lima strategi dalam manajemen konflik:
1. Akomodatif
Strategi penyesuaian membutuhkan satu pihak untuk mengalah untuk menyelesaikan konflik. Strategi ini dapat digunakan jika Anda yakin bahwa pihak lain mengetahui solusi yang tepat untuk masalah saat ini. Dengan kata lain, strategi penyesuaian adalah strategi “Saya kalah, kamu menang” atau “Saya kalah, kamu menang”.
2. Menghindari
Strategi menghindari ini dilakukan dengan menghindari pengambilan keputusan. Strategi ini berusaha untuk menunda konflik tanpa batas. Dengan menunda atau mengabaikan konflik, berharap masalah itu bisa diselesaikan sendiri seiring berjalannya waktu.
3. Kolaborasi
Berkolaborasi dengan mengintegrasikan ide dari banyak orang. Tujuannya adalah menemukan solusi kreatif yang dapat diterima semua orang. Meskipun kerjasama bermanfaat, dibutuhkan waktu yang tepat untuk mencapai kesepakatan guna menyelesaikan konflik. Tahukah Anda, gaya pengelolaan konflik kolaboratif ini sangat berguna karena dapat memasukkan wawasan dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda. Hasilnya, komitmen timbal balik yang kuat bisa terjalin.
4. Kompromi
Dalam strategi kompromi ini, diadopsi metode bagi pihak yang berkonflik yang ingin membuat konsesi. Untuk berkompromi, pihak-pihak yang berkonflik bersedia mengalah atau tidak memberikan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi menjaga hubungan dan kepentingan bersama. Biasanya strategi ini dijalankan oleh orang-orang dengan kekuatan dan tujuan yang sama. Seperti diketahui, strategi ini dijalankan oleh pemilik bisnis untuk proses negosiasi dalam kontrak bisnis.
5. Kompetisi
Kata kompetisi pasti sudah tidak asing lagi bukan? Manajemen konflik dalam persaingan menggunakan pendekatan “kalah-kalah”, di mana Anda mencoba menyelesaikan konflik dengan mengalahkan lawan Anda. Mengambil sebuah tindakan tegas untuk menyelesaikan konflik dan bahkan mengorbankan pihak lain tanpa ragu.
Manajemen konflik memiliki peran penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Anda bukan hanya bisa menerapkan strategi ini terhadap lingkungan kerja di kantor. Sejak mengikuti organisasi juga bisa dilakukan untuk melatih diri menghadapi situasi serupa.
1. Sarana Meningkatkan Kinerja dan Keaktifan Karyawan
Fungsi pertama dari kemampuan menyelesaikan masalah dengan profesional adalah meningkatkan kinerja sekaligus keaktifan karyawan. Dalam contoh kecilnya dipersilakan berpendapat saat menghadapi masalah sudah menjadi salah satu contoh aktifnya pekerja.
Ketika pendapatnya didengar saat menghadapi sebuah masalah maka besar kemungkinan keberanian pekerja muncul dalam kebiasaan sehari-harinya. Sekarang sudah bukan saatnya lagi perusahaan takut dengan suara pekerja, terlebih jika bisa membawa kemajuan.
2. Sarana Mengembangkan Diri Karyawan
Dengan aktifnya para pekerja menyuarakan pendapat atau melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawabnya maka dengan sendirinya keinginan untuk berkembang akan lahir. Saat ada keinginan untuk berkembang ini maka akan lebih semangat juga untuk bekerja.
Dampak akhirnya adalah perusahaan mendapatkan sumber daya manusia berkualitas. Menariknya, berkat kemampuan menyelesaikan masalah dengan profesional ini perusahaan hanya memberikan dukungan, bukan menjadi penggerak utama semangat.
3. Sarana Melatih Penyelesaian Masalah
Kemampuan manajemen konflik dengan baik bisa menjadi sarana untuk karyawan bisa menyelesaikan masalahnya. Ketika naik jabatan dan memimpin tim kecil, kemampuan manajemen konflik pekerja sebagai ketua atau kepala tim akan diukur.
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik akan memiliki dampak positif terhadap diri sendiri, tim, juga perusahaan. Semakin mahir mengelola konflik maka semakin besar potensi perusahaan mempercayakan tim yang skalanya lebih besar.
4. Sarana Saling Menghormati
Terakhir, hal paling penting dalam menghadapi keberagaman di dunia kerja maupun dalam masyarakat adalah kebiasaan saling menghormati. Perbedaan pendapat bisa terjadi kapan saja, namun kemampuan menyelesaikan masalah dengan profesional jadi solusinya.
Seseorang yang memiliki kontrol emosi bagus akan tahu kapan waktu tepat untuk mengemukakan pendapat. Kapan juga waktu paling pas untuk memilih diam sejenak karena situasi dan kondisinya tidak memungkinkan untuk berbicara saat itu juga.
Setiap cerita harus punya konflik. Lebih daripada itu, setiap cerita yang menarik biasanya selalu melibatkan konflik batin dalam salah satu bagian atau bahkan keseluruhan alur ceritanya.
Nah konflik apa yang ada dalam cerita kehidupan Anda yang dianggap paling dahsyat?. dan bagaimana Anda menyelesaikan konflik tersebut?
-ynurnita-