'suami adalah tipe lelaki serius,pendiam dan sangat dewasa.Lalu bagaimana ada kontak bernama "spongebob" di listnya??'
Saya tidak ingin cemburu.....
Selama menikah, saya pikir tidak ada kamus cemburu dalam rumah tangga.Seperti keluarga lain yang berusaha menerapkan kehidupan religius dalam keseharian,kami percaya prinsip saling jujur dan percaya merupakan hal yang harus ada.
Apakah karena suami saya tidak tampan?bukan karena itu,meskipun saya memilihnya bukan karena wajah atau karena penampilan luar, saya mengakui betapa menariknya suami.Ini terbukti dari banyaknya gadis di kampusnya dulu yang jatuh hati .bahkan terang-terangan mengungkapkansempat naksir semasa kuliahan dulu, saat walimahan.
Saya yang mendengar kalimat yang disampaikan itu meski bernada berguraau itu hanya tersenyum.Usia saya masih terbilang muda,hanya dua puluh dua tahun,tetapi tidak sedikitpun rasa cemburu menyelinap.
Apakah saya terlalu percaya diri?
saya kira tidak.Sebaliknya saya cukup tahu diri dengan wajah yang pas-pasan.Entahlah, tapi saya yakin suami mencintai saya apa adanya.Dan cara mengungkapkan itu selama ini jelas memiliki andil besar dalam ketenangan saya.
Sebelum menikah saya tidak pernah pacaran memang sempat dekat denga satu dua lawan jenis ,tapi hubungan kami lebih seperti sahabat ketimbang pacar.Sekalipun saat itu saya belum berjilbab,tetapi kesadaran menjaga diri saya memang cukup tinggi.Saya tidak mau berduaan di tempat sepi,bahkan berboncengan motorpun,tangan saya bertahan hanya memegang bawah jok motor, dan tidak pernah melingkar manis di pinggang teman pria.
Otomatis ketika menikah,maka suami menjadi lelaki yang pertama di luar keluarga yang memiliki kontak fisik.Dan saya percaya, hal inilah yang dengan cepat membangun cinta yang sebelumnya tidak ada antara saya dan suami.Maklum kami menikah tidak melalui proses pacaran.Apalagi suami benar-benar memperlakukan saya seperti ratu.Tidak jarang memberikan surprise dengan menyiapkansarapan pagi ketika dia bangun lebih awal, dan kejutan-kejutan manis lainnya.
Dialah sosok suami dan ayah yang baik.Tipe familyman yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga dan tidak pernah keluyuran.
Begitulah hingga anak keempat lahir,tidak ada cemburu diantara kami.Rumah tangga tetap tentram.Demi komitmen kepada keluarga,sejak anak pertama lahir, saya memutuskan untuk bekerja di rumah.Pekerjaan saya sebagai ilustrator buku anak cukup memungkinkan untuk itu.
Semua serasa sempurna.Saya kira itu jugalah yang ada di gambaran orang luar tentang keluarga kami.bahkan saya atau suami kerap menjadi tempat curhat keluarga lain.
Beberpa istri yang dihantui rasa cemburu karena suami mereka yang sewaktu menikah dulu cukup baik tetapi sekarang mulai nampak genit selalu saya nasehati untuk tetap berfikir positif dan tidak berburuk sangka terhadap suami.
"barangkali pekerjaan suamimu menuntut itu..",Lingkungan pergaulan memang kalangan professional,saya kira dia hanya berusaha tampillebih luwes dikalangan umum.Saran lain yang kerap lahir dari lisan saya"nikmati saja..kan bagus suami merawat diri.Istri-istri lain banyak lho yang ngeluh suami mereka tidak sama sekali memedulikan penampilan".
Dan saya bahagia jika para istri yang cemburu dan khawatir suami mereka diam-diam sudah menikah lagi,kemudian pulang dan mengusap air mata dengan tenang.
Tidak ada alasan bagi saya untuk cemburu gara suami sekarang rapi, memilih baju dan sepatu yang bermerk,atau rutin menyemprotkan parfume sebelum pergi keluar rumah.
Saya tidak ingin hati mengambil alih logika.
Apalagi sejauh ini perasaan saya masih tentram dan sama sekali tidak ada kecurigaan apa-apa.
Sekalipun suami memegang dua HP kemana,saya tidak merasa perlu mengecek siapa saja yang ditelpon dia seharian, atau mencuri-curi membaca deretan SMS yang diterimanya.
Hanya istri-istri yang tidak percaya pada kekuatan hubungan dengan pasangannya yang melakukan hal demikian,pikir saya.
Berita suami si A selingkuh,suami si B si C berpoligami tidak membuat sya paranoid. Cemburu bagi saya hanya menyesakkan hati. Sementara dengan hati suram, bagaimana saya bisa merawat anak-anak dan suami?. Belum lagi mengerjakan order-order ilustrasi yang sering datang tiba-tiba.
Bisa-bisa gara-gara istri yang cemburuan suami menjadi pusing dan jenuh di rumah. Dan saya menjaga betul, agar suami senantiasa nyaman dan teduh sepulang dari kantor.
Perempuan misterius
Alhamdulillah logika saya sejauh ini selalu menang.
Saya termasuk yang porsi logikanya sering disamakan sama laki-laki.Ketika wanita yang lain sudah menangis dan ngambek-ngambek saya masih bisa berpikir rasional dan melihat masalah dengan jernih.Suami tau itu dan kerap memberi pujian.
Suatu hari ponsel CDMA suami tertinggal dan kebetulan saya baru saja ganti handphone karena HP hilang sehari sebelumnya.Karena memerlukan beberapa kontak person tanpa ragu saya meraih HP suami. Sebab suami juga menyimpan beberapa nomer kontak saya.
Awalnya saya tidak begitu terusik untuk membuka inbox suami. hanya menelusuri deret huruf di kontak person hingga akhirnya saya temukan nama spongebob disana.
suami adalah tipe lelaki serius dan pendiam dan sangat dewasa. Lalu bagaimana ada kontak bernama spongebob di listnya?
Ada sesuatu yang tiba-tiba berdetak di hati, namun aku lawan sebisanya.Pastilah ini hanya gurauan. Bisa jadi itu nomer adik perempuannya, sepupunya,keponakan bahkan teman kantor.
Saya bayangkan suami akan terpingkal-pingkal kalau saya ceritakan ini.
Bagi saya HP dan agenda adalah sangat privat dan saya menghormati privacy suami.
Tapi entah ada apa hari itu, firasat seorang istrikah yang akhirnya membuat saya bereaksi berbeda?
Untuk pertama kalinya logika saya kalah.Saya akhirnya tergoda untuk menggerakkan jari memncet keyphone untuk membuka baris sms yang masuk.
Debaran hati saya bertambah kencang ketika saya menemukan empat sms dari spongebob.
Saya membaca basmallah dan berdoa sebelum akhirnya memutuskan membaca sms misterius tersebut.SMS pertama dan kedua hanyalah kalimat resmi tentang janji temu.Tetapi menginjak SMS ketiga, saya kaget menemukan kalimat-kalimat mesra di dalamnya.
Tetapi bukankah siapa saja bisa berkata mesra?Bukankah yang lebih penting adalah bagaimana sikap suami terhadap yang bersangkutan bukan sebaliknya?
Nalar saya berbicara. Saya tutup kotak pesan masuk, dan berusaha menelusuri box sent item.
Kepala saya mulai berdenyut.Jari-jari saya mulai gemetar saat menemukan empas sms balasan dari suami ke spongebob.
SMS pertama biasa saja, tapi sms kedua?
" hari ini menemani anak-anak karate. Sayang sedang apa?jangan terlambat makan ya?
Saya periksa tanggal sms tersebut dikirimkan.
Minggu lalu, hari yang sama ketika suami mengantar anak-anak latihan karate.Sementara saya seharian di rumah bersama si bungsu yang sedang sakit.
Ketika membaca sms-sms balasan berikutnya perasaan saya semakin diremas-remas. Kedua kaki saya serasa lumpuh dan tidak bertenaga.Sementara kepala sontak berdenyut-denyut.
"ahh ,bagaimana mungkin?
Suami saya yang taat beribadah.Dia mungkin lelaki terakhir yang saya curigai untuk berselingkuh. Mungkinkah semua ini hanya guyonan?
Tidak dia tipe pemikir dan amat menjaga pergaulan dengan lawan jenis.Saya tidak bisa menemukan alasan suami memanggil perempuan lain dengan sebutan 'sayang!
Kemesraan di dalam sms-sms berikutnya yang dikirim suami, semakin mengukuhkan jalinan cinta keduanya.
Betapapun saya berusaha berprasangka baik, sia-sia bagi sya menemukan sudut pandang yang mungkin bisa membantah kecemasan saya.
Sesorean itu saya perpanjang shalat ashar dan menenangkan dalam tilawah qur'an.
Saya menangis.Lima belas tahun pernikaha, belum pernah sekalipun suami membuat saya menangis. Tapi hari itu saya benar-benar terisak.
Ketika suami pulang,saya mencoba menahan diri dan melayani seperti biasa sampai menemani makan malam.
Tetapi tangis yang saya tahan akhirnya tumpah juga ketika kami sudah berada di tempat tidur dan bersiap beristirahat.Dengan lembut dan seperti biasa dia menanyakan apa yang membuat saya begitu.
saya tidak menjawab, saya raih HP dia dan saya tunjukkan sms di sent item yang ditunjukkan kepada spongebob.
Sikap saya berubah dingin. saya perhatikan raut wajah suami berubah.Tidak lama kemudian dia terisak-isak dan merengkuh saya.
"Aa, minta maaf.Aa khilaf dik.." ada air mata yang kini juga jatuh di pipi suami.dia pandangi saya, dia usap-usap wajah saya sambil tak henti-hentinya minta maaf.
"tapi belum jauh,dik.Belum ada yang terjadi.
berawal di dunia maya,kedekatan mereka terjalin.
"usianya 30th, belum menikah, dia tinggal di Bogor".
Gadis itu sering curhat kepada suami soal apa saja.
"sudah berapa lama.Aa?"
Suami saya diam,matanya tampak ragu.
Saya ingin Aa jujur..tidak apa..
Lelaki itu diam dan menghela napas.
" Tiga tahun, dik."
Saya tercenung mendengar pengakuannya.Tiga tahun begitu lama, bagaimana mata saya dibutakan untuk itu?
Disisi saya, suami terisak.
Setelah dialog malam itu,sulit bagi saya untuk membangun kepercayaan kepada suami.
Saya terus menerus memikirkan angka 3 tahun itu.Imaginasi saya berputar-putar.
Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat.Apa saja yang sudah terjadi di antara mereka.Hancur hati saya membayangkannya.
Sementara ini saya mengungsi di rumah ibu.
Sudah enam bulan sejak pengkhianatan mereka saya ketahui (keduanya belum menikah).
Saya hanya berharap waktu bisa memberi saya kejernihan hati untuk melakukan hal yang benar.
**** berdasarkan kisah mbak safitri ****
from. best seller" catatan hati seorang istri" by Asma Nadia.
Ada air mata setelah saya membacanya.uedan tenan 15 tahun pernikahan bow..Ini berdasarkan kisah nyata. Dan masih banyak kisah-kisah nyata yang lainnya yang lebih menyedihkan dan semua itu terjadi pada perempuan.
Membuka hati saya untuk selalu bisa kuat kapan dan dimanapun.Ujian pasti akan datang entah itu ujian anak,suami atau pun keluarga.
Yakin bahwa Allah memberi ujian kepada hambaNya tidak diluar batas kemampuan hambaNya, pasti akan ada jalan dan yang pasti lagi semoga dengan adanya ujian akan semakin mendekatkan kita kepadaNya.
Semoga Allah selalu menjaga keluarga kita, menjadikan mereka benar-benar sebagai penyejuk Jiwa...
yang suka film spongebob..jangan ikut-ikutan jadi spongebob ya.. :) (just kidding..)
Tidak akan ada kebakaran kalo tidak ada api, tidak akan jadi besar api kalo tidak ada angin....api akan kecil bila disiram air dan bahkan akhirnya padam...
dan air itulah sikap diri kita....
with love,
Bunda 'Qe
pembela perempuan (bukan dari fraksi manapun...hweeheheee...)
No comments:
Post a Comment