Tiga hari Bersama TDW membuat revolusi terhadap diri saya pribadi khususnya dalam hal financial.
Kenapa pada saat itu saya putuskan untuk ikut?
Karena saya ingin berubah, saya merasa jenuh dengan rutinitas,saya ingin melakukan banyak hal yang baik untuk keluarga dan orang lain.Saya ingin belajar ilmu yang lain.
Saya sadar tidak sepenuhnya hidup itu untuk uang tapi untuk hidup kita butuh uang.
Untuk membuat bahagia orang sekitar kita butuh uang.
Kembali lagi semua tentunya harus seimbang antara dunia dan akhirat.
Jujur saja saya tahu Beliau pada saat ada hujan uang. Pada saat sedang Krisis beliau malah nyebar uang .”Edan tenan tu orang “ celutukku saat melihat berita yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi.
Akhirnya ketemu juga dengan TDW.Orang yang enerjik,murah senyum dan penuh semangat,plus kocak.logat jawanya yang tidak ketinggalan yang kadang membuat saya tertawa.Seminar yang dibawakan tidak membosankan karena selalu diikuti dengan gerakan2 yang membuat peserta harus aktif. Seperti
Lanjut ke seminarnya. TDW sendiri
Wah kalau mau dirangkum apa yang dipelajari hari itu, bisa berlembar-lembar kali ya. Banyak banget sih.
Penekanan kata KRISIS ini terngantung dari Sudut pandang siapa yang melihat. Mau melihat ini sebagai kehancuran bisnis? atau mau melihat ini sebagai PELUANG untuk SUKSES?
Bagi yang menganggap ini sebagai PELUANG, ada beberapa hal yang harus dipelajari:
1. Belajar sejarah
Sejarah selalu terulang. Semua yang terjadi merupakan Siklus. Beliau bilang gak ada yang namanya Krismon, yang ada Simon, alias Siklus Moneter. Manusia yang hidup 75 tahun akan mengalami 2 depresi dan 1 resesi.
Tapi dari sekian banyak contoh yang ditampilkan TDW, memang ternyata semua yang terjadi tahun 2008 sudah diprediksikan. Ulasan lebih lanjut ada dibuku “ROARING 2000”, buku Henry Dent yang diterbitkan tahun 1995.
Untuk referensi buku yang lain, bisa baca Peter Shift judulnya “CRASH” dan buku Marc Fabian yang berjudul “Tomorrow’s Gold : Asia Rediscovery . Th 2004.
2. Belajar Marketing
Untuk bertahan di krisis, maka yang harus kita lakukan adalah
1. Memotong Biaya Marketing, Bukan Value.
Maksudnya, jangan nilai produk atau jasa kita yang kita turunkan. Misalnya dalam rangka efisiensi,maka kualitas produk kita kurangi satu level).Justru Marketing Costnya yang dikurangi.
Marketing yang produktif,tetap hukumnya WAJIB lho…
3. Manajemen Keuangan
Ada 5 kecerdasan keuangan
1. Kecerdasan Mencari
2. Kecerdasan melindungi, membayar pajak salah satu bentuk kecerdasan melindungi loh.
3. Mengatur Pengeluaran ( Untuk Hari Tua, Untuk Cadangan, dan Untuk Dihabiskan,hehe)
Bedanya orang miskin sama orang kaya?
Orang Miskin dapat uang langsung dihabiskan,sisanya baru ditabung
Nah, Orang Kaya? Dapat uang ditabung dulu, atau diinvestasikan ke hal-hal yang bisa menghasilkan sisanya baru dihabiskan.
No 1-3 adalah untuk bertahan, sedangkan no 4-5 adalah kecerdasan untuk bertumbuh.
4. Mengungkit/Leverage (Bagaimana uang sedikit bisa menjadi banyak berkali lipat)
Untuk mengungkit, kita butuh kendaraan pengungkit dong. Apa tuh?
1. Property
2. Business
3. Saham
5. Mencari informasi
Nah, makanya rajin-rajn belajar. Rajin-rajinlah investasi kepala ke atas, jangan kepala kebawah aja yang diurusin hehe. Buku, seminar, workshop, VCD/DVD, adalah media yang sangat baik untuk mencari informasi atau jadi filter informasi.
Bagi kalangan seperti aku ini palingan bisa cari informasi sepuasnya di internet.kalopun ikut seminar itu juga nyari sponsor biar ga sampe jut-jutan.
Pengen banget ikut seminarnya Antoni Robbin si Singapura tapi meski Free ticket Jakarta - Singapura PP, but buat akomodasi 5 hari disana...hiks?! ada yang mo nyeponsorin ga?hehehhe..
4. Manajemen Pikiran
Waspada terhadap bahaya. Asah kemampuan kita menganalisa resiko.
Apa saja sih yang harus dipikirkan dalam menganalisa resiko?
1. Besar kecil akibatnya
2. Besar kecil kemungkinan terjadinya.
Beresiko = kita tidak bisa menerima resiko yang terjadi setelah menimbang poin 1 dan 2
Pesan dari beliau, untuk menjadi semakin kaya kita harus 80% waspada terhadap peluang. Selalu tanyakan , “bagaimana caranya untuk bisa menjadikan kemungkinan selamat lebih besar lagi”.
5. Management Perasaan
Bagaimana mengelola focus supaya perasaan kita tepat.
Bagaimana bisa Cuek
Bagaimana bisa berprinsip “Semua (Hal buruk) pasti berlalu. Dulu bisa melaluinya, sekarang juga pasti BISA”
Pribadi yang bertumbuh juga berkembang maka :
Rasa berani harus lebih besar dari Rasa Takut. Tentunya Berani dalam hal-hal yang benar ya.
Komitmen harus lebih besar dari rasa ragu kita
Iman harus lebih besar dari Frustasi. Iman berarti percaya sebelum melihat, percaya pada kekuatan doa.
Kita harus selalu luangkan waktu untuk terus belajar. Juga focus kepada nilai tambah dari diri kita. Apa yang bisa saya lakukan untuk kehidupan yang lebih baik lagi? Selalu tambahkan pada diri anda.
Hati-hati orang yang sibuk! ( wauh kena niy..suka sibuk or menyibukkan diri?) Sibuk berarti malas berpikir. Malas keluar dari zona nyaman. Malas untuk berhenti dari Aktifitas yang menjebak kita ( Ooo...kena beneran degh!)
Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya bahwa kita harus bisa membuang trauma hidup yang secara tidak sadar bisa membelenggu kemajuan kita.Kita jadi takut untuk melangkah.
Gara-gara waktu kecil melihat ayahnya dikejar-kejar oleh tukang nagih utang si anak jadi berfikiran kalau uang itu sumber kejahatan,dia jadi takut berurusan dengan uang.
Asal bisa untuk makan saja sudah cukup.
Punya ideal life style serta model yang terbukti telah sukses akan lebih memberi kita kekuatan untuk bisa mempunyai semangat untuk maju ( saat itu yang terpercik dipikiran saya adalah Rasul tercinta kita,beliau adalah contoh di jaman terdahulu yang patut kita acungkan jempol selebihnya ya pak Tung sendiri, awalnya beliau juga sebagai seorang karyawan).
Memiliki skill yang strategis dan powerfull speed.
Itulah yang bisa saya sharing.masih banyak kekurangan tentunya. Apakah bermanfaat atau tidak? Semua anda sendiri yang menilai. Ambil yang menurut anda masuk akal dan langsung TAKE ACTION!.
waktunya sukses anda yang menentukan, Stop Dreaming, Take Actions! http://bijakpulsa.co.cc
No comments:
Post a Comment