Why Not?

Menemukan Diri Lewat Kata-kata Setengah jam ada mungkin, aku duduk di depan MacBookku, menatap layar kosong. Jari-jariku kaku padahal asam uratku sedang bagus-bagusnya. Ada keraguan untuk menguntai jari di atas keyboard, pikiranku penuh dengan emosi yang selama ini terpendam. Kadang pikiranku merasa terjebak dalam kesedihan, kegelisahan meskipun kebahagiaan dan kegembiraan juga melengkapinya. Ada begitu banyak hal yang ingin ia ungkapkan, agar kesedihan dan kegelisahan itu terurai dengan baik, meskipun tidak menyembuhkan, minimal meringankan. semua demi kesehatan jiwa dan raga. hanya kita sendiri yang mengetuai bagaimana baiknya, bagaimana caranya agar kesedihan dan kepedihan itu tidak bersemayam permanan dalam diri. Suatu hari, seorang teman menyarankan, "Kenapa nggak coba menulis? Kadang, menulis bisa jadi cara terbaik untuk menyembuhkan diri sendiri." Saran itu terus terngiang di kepalaku. Malam itu, ia memutuskan untuk mencoba. Ia mulai mengetik, menceritakan peras...