About Me

My photo
Kesederhanaan dalam hidup dan rasa syukur yang ada adalah keutamaan yang ingin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meraup keberkahan akan rezeki yang telah Alloh sebarkan sehingga bisa bersama-sama maju dalam membangun perekonomian insani yang syariah

SUGENG RAWUUUH..........

silahkan baca kalo suka,kalo ndak yo close aja, silahkan
komentar kalo sempet kalo ndak senyum aja,tidak ada
paksaan,tidak ada pujian ,karena pujianan hanya milikNya
semata...

melangkahlah apa adanya layaknya air yang mengalir tidak
usah dibikin susah karena hidup ini sudah susah, tegar dan
berjuanglah selebihnya pasrahkan sama sing duwe
urip,karena 4JJI maha tahu apa yang terbaik bagi kita...

20.1.13

Mati Aku

Cerita ini aku ambil dari catatan selama aku menjadi jamaah febukiyah, alhamdulillah sebelum menonaktifkan fesbukku , beberapa note yang aku tulis disana ada yang aku simpan.


"Mati aku" salah satu ungkapan atau bahkan sebuah umpatan yang lebih sering ditujukan untuk diri sendiri.


Lebih seringnya siy kaum muda atau abg. Misal nih telat nyampe skul, " mati aku bisa disuruh cabutin rumput degh kalo telat gini "

Kalau aku mungkin pas ketemu pujaan hati " mati aku, ada dia, pas baju aku lecek gini " heheee...

Mungkin akan lebih enak di dengar kalo kita mengungkapkannya dengan istighfar kali ya, its okelah apapun itu kalo umpatan atau ungkapannya "mati aku" kalo mati beneran gimana coba? Udah siap belum... Hiks! Jadi sedih , aku masih banyak banget kekurangan, kekhilafan. Ya اللّهُ maapkan aku ..

Ngomong -  ngomong masalah kematian, tadi sepanjang perjalanan kereta bekasi jakarta, ada bbm masuk, kulihat sendernya, hmm jenk inty' wah dah lama bgt ga bbman ma dia. Kirain mau remainder ttg pertemuan besok tgl 18 eh taunya bbm dia pagi ini cukup menyejukkan hati sekaligus menusuk hati,sampai nangis degh,

Aku kutipin ya...

Aku dimakamkan hari ini

Aku mati,

Perlahan,

tubuhku ditutup tanah.



Perlahan,

semua pergi meninggalkanku.

Masih terdengar jelas langkah2 terakhir mereka,

Aku sendirian,

di tempat gelap yg tak pernah terbayang,

Sendiri,

menunggu pertanyaan malaikat.

Belahan hati,

belahan jiwa pun pergi.

Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.

Aku bukan siapa2 lagi bagi mereka.

Sanak keluarga menangis,

sangat pedih,

aku pun demikian,

tak kalah sedih.

Tetapi aku tetap sendiri, disini,

menunggu perhitungan.

Menyesal sudah tak mungkin.

Taubat tak lagi dianggap dan maaf pun tak bakal didengar,

Aku benar-benar harus sendiri.

Ya Allah, jika Engkau beri aku satu lagi kesempatan,

jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milikMu.

Untuk aku perbaiki diriku,

Aku ingin memohon maaf pada mereka,

yg selama ini telah merasakan zalimku,

yg selama ini sengsara karena aku,

tersakiti karena aku,

Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yg telah kukumpulkan,

yg bahkan kumakan.


Yaa Allah Beri lagi aku beberapa hari milikMu,

Untuk berbakti kepada ayah & ibu tercinta.

Teringat kata2 kasar & keras yg menyakitkan hati mereka,

Maafkan aku ayah & ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu,

Beri juga ya Allah aku waktu untuk berkumpul dgn keluargaku,

menyenangkan saudara2ku..

Untuk sungguh2 beramal soleh.

Aku sungguh ingin bersujud dihadapMu lebih lama lagi..

Begitu menyesal diri ini.

Kesenangan yg pernah kuraih dulu,

tak ada artinya sama sekali.

Mengapa kusia-siakan saja waktu hidup yg hanya sekali itu?

Andai aku bisa putar ulang waktu itu.

Aku dimakamkan hari ini & semua menjadi tak termaafkan & semua menjadi terlambat & aku harus sendiri.

Untuk waktu yg tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan dipadang mahsyar.

Ya Allah sampaikan salamku utk sahabatku yg selalu mengingatkan ku akan hari terakhirku didunia.



Allohuakbar, masih jelas diingatan tatkala mengikuti secara detail prosesi pemandian dan pemakaman alm.ayahanda tercinta H. Hasyim Asyari ( alfatihah u/ beliau )

Betapa dalam diri ini benar2 tertancap " suatu saat aku akan mengalaminya, sendiri smua di dunia di tinggal kecuali 3 hal amal jariyah, ilmu bermanfaat, dan doa anak sholeh/hah. Sudahkah aku siap?

Seperti halnya kematian ajie masaaid kemaren, banyak yangh terkejut dan tak percaya. Banyak berkomentar ttg kiprah beliau, kebaikan beliau. Lantas kalau kelak aku mati, akan seperti apa orang berkomentar?

Subhanalloh, mungkin saya  bukan  ustazah tapi untuk saling mengingatkan dalam kebaikan itu suatu kewajiban.

Lewat jalan spt forwading bbm, sms atau note.

Seperti yang sekarang aku lakukan,itu semata karena aku sayang kalian semua , semoga kita bisa lebih siap untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan yang kekal, abadi.

Karena ajal datangnya tak pernah kasih kabar. Bisa datang kapan saja, usia berapa saja dan setiap yang bernyawa pasti akan mati "kullu nafsin dzaaiqotul maut (QS. Al Ankabut 57).

(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (al-Mulk: 2)




Ingatkan aku kalau aku lalai ya.



Special matur nuwun buat jenk inty, sudah bersedia memforward tentang kematian melalui bbmku.
Alfatihah buat alm ayahanda tercinta, doaku slalu ada untukmu bah! Maafkan anakmu ini blm bisa berbuat baik untukmu,



With love,

Bunda Qe

Krl express bekasi-gambir

100211


"Demi Allah, seandainya jenazah yg sedang kalian tangisi bisa berbicara sebentar, lalu menceritakan (betapa sakitnya saat sakratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, lalu kalian mulai menangisi diri kalian sendiri (karena teringat dosa-dosa)."(Imam Ghazali)




Mutiara Hadits

Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)








Rumah Kepompong Daycare

Rumah Kepompong Daycare
Penitipan anak terpercaya di Pemalang