About Me

My photo
Kesederhanaan dalam hidup dan rasa syukur yang ada adalah keutamaan yang ingin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meraup keberkahan akan rezeki yang telah Alloh sebarkan sehingga bisa bersama-sama maju dalam membangun perekonomian insani yang syariah

SUGENG RAWUUUH..........

silahkan baca kalo suka,kalo ndak yo close aja, silahkan
komentar kalo sempet kalo ndak senyum aja,tidak ada
paksaan,tidak ada pujian ,karena pujianan hanya milikNya
semata...

melangkahlah apa adanya layaknya air yang mengalir tidak
usah dibikin susah karena hidup ini sudah susah, tegar dan
berjuanglah selebihnya pasrahkan sama sing duwe
urip,karena 4JJI maha tahu apa yang terbaik bagi kita...

22.10.21

POTENSI BAHAYA KARYAWAN PERKANTORAN



Potensi bahaya karyawan perkantoran Karyawan perkantoran atau sering disebut pekerja kerah putih (white collar worker) adalah karyawan yang melakukan pekerjaanprofesional, manajerial, atau administratif. Secara umum karyawan perkantoran berhubungan dengan kerja pemikiran dan aktivitas tulis menulis baik menggunakan alat tulis manual maupun dengan menggunakan komputer. Pekerjaan ini umumnya dilakukan di suatu ruangan kubikal atau ruangan tempat administratif lainnya. Karyawan perkantoran biasanya dilengkapi dengan komputer/laptop, printer, telepon dan peralatan elektronik lainnya. Secara umum potensi bahaya dan risiko pada karyawan perkantoran antara lain adalah sebagai berikut:


a. Bahaya fisik

1) Kebisingan, dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

2) Debu, dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

3) Pencahayaan, dapat menyebabkan kelelahan pada mata.


b. Bahaya kimia

Cairan pembersih atau furnish yang mengandung solvent, dapat menyebabkan iritasi pada mata dan gangguan pernafasan.


c. Bahaya biologi

1) Aspergilus, dapat menyebabkan aspergilosis atau infeksi jamur aspergilus.

2) Virus influenza, penularan dari rekan kerja.


d. Bahaya biomekanik

Terkait ergonomi Bahaya ini dapat dibagi sebagai berikut:

1) Bahaya terkait pekerjaan, terdiri dari durasi, frekuensi, beban, urutan pekerjaan, prioritas pekerjaan, dan postur kerja.

2) Bahaya terkait peralatan, terdiri dari dimensi, bentuk, desain, dan penempatan dari fasilitas yang digunakan untuk mendukung pekerjaan seperti monitor, CPU, keyboard, mouse, meja gambar, meja tulis, kursi, telepon, dokumen holder.

3) Bahaya terkait lingkungan atau tempat kerja, yang terdiri dari dimensi, luas, dan layout tempat kerja.


e. Bahaya terkait individu atau karyawan

Dimana hal ini terdiri dari pola hidup, status kesehatan dan keluhan otot rangka yang dirasakan oleh karyawan. Terpajan bahaya-bahaya tersebut dapat menyebabkan gangguan otot rangka, kelelahan, maupun stres kerja.


f. Bahaya psikososial

1) Beban kerja berlebih

2) Ketidakpuasan kerja

3) Konflik di tempat kerja

4) Kurangnya penghargaan

5) Kurangnya dukungan dari rekan kerja maupun atasan

6) Ketidak jelasan tugas dan tanggung jawab Kondisi-kondisi psikososial di atas dapat menyebabkan terjadinya stres kerja.


Dampak pada karyawan perkantoran Berdasarkan aktivitasnya.


                Karyawan perkantoran memiliki beberapa potensi masalah kesehatan yang dominan berkaitan dengan sedentary job atau sedikitnya aktifitas fisik yang dilakukan yang berisiko timbulnya dampak kesehatan terhadap karyawan diantaranya obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes hingga stres kerja. Beban pekerjaan didepan komputer tidak besar karena dilakukan dalam posisi duduk, tidak membawa beban yang berat sehingga tenaga atau konsumsi oksigen yang dipergunakan tidak banyak. Faktor pekerjaan di depan komputer yang seringkali menjadi risiko adalah frekuensi mengetik, gerakan kepala dari keyboard ke monitor yang berulang-ulang dimana lebih dari 10 kali dalam 1 (satu) menit sehingga termasuk dalam pekerjaan repetitif.


Apalagi dilakukan dalam durasi yang lama maka dapat mengakibatkan dampak ke gangguan otot dan tulang rangka (musculoskeletal disorder) karena postur yang duduk statis didepan komputer. Jika kegiatan seperti ini dilakukan secara terus menerus maka dapat menyebabkan kelelahan dan cidera. Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) merupakan cidera yang umum dialami oleh pekerja. WMSDs biasa dikenal dengan beberapa istilah, antara lain:

a. Repetitive Motion Injuries (RMIs)

b. Repetitive Strain Injuries (RSIs)

c. Occupational Overuse Syndrome (OOS)

d. Carpal tunnel syndrome

e. Bursitis

f. Tendonitis

g. Trigger finger

h. Cumulative Trauma Disorders (CTDs)


Jika pekerjaan, peralatan, dan lingkungan kerja tidak didesain dengan baik, maka dapat timbul berbagai akibat terhadap karyawan perkantoran, antara lain:

a. Iritasi dan kelelahan mata (astenophia) serta ketegangan otot leher (tension headache, frozen shoulder) yang diakibatkan penggunaan layar komputer terus menerus.

b. Gangguan otot rangka yang disebabkan oleh duduk dalam waktu yang lama, postur duduk yang janggal, gerakan tangan yang berulang-ulang (low back pain, carpal tunner syndrom).

c. Gangguan kesehatan sick building syndrome yang disebabkan kualitas dalam ruangan yang buruk, seperti ventilasi yang buruk, kelembaban terlalu rendah atau tinggi, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, debu, jamur, bahan kimia pencemar udara, dan lain sebagainya.

d. Penularan penyakit menular karena berada dalam satu ruangan dengan karyawan yang sedang sakit dan sistem ventilasi yang kurang baik.

e. Stres psikososial karena beban kerja yang terlampau banyak, waktu yang ketat, hubungan interpersonal yang kurang harmonis.

f. Penggunaan peralatan elektronik, kabel dan alat listrik lainnya pada karyawan perkantoran berisiko terhadap terjadinya kecelakaan kerja yang diakibatkan karena tersandung kabel, tersengat listrik hingga terjadinya kebakaran.

g. Selain itu, karyawan perkantoran yang berlokasi pada gedung perkantoran yang tinggi memiliki risiko keselamatan tersendiri dimana pada saat terjadi situasi darurat seperti kebakaran, gempa, dan ancaman teroris perlu upaya pengendalian dan pencegahan melalui pengembangan standar prosedur tanggap darurat yang baik untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang bersifat fatal dan masal.


> dari berbagai sumber

Rumah Kepompong Daycare

Rumah Kepompong Daycare
Penitipan anak terpercaya di Pemalang