About Me

My photo
Kesederhanaan dalam hidup dan rasa syukur yang ada adalah keutamaan yang ingin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meraup keberkahan akan rezeki yang telah Alloh sebarkan sehingga bisa bersama-sama maju dalam membangun perekonomian insani yang syariah

SUGENG RAWUUUH..........

silahkan baca kalo suka,kalo ndak yo close aja, silahkan
komentar kalo sempet kalo ndak senyum aja,tidak ada
paksaan,tidak ada pujian ,karena pujianan hanya milikNya
semata...

melangkahlah apa adanya layaknya air yang mengalir tidak
usah dibikin susah karena hidup ini sudah susah, tegar dan
berjuanglah selebihnya pasrahkan sama sing duwe
urip,karena 4JJI maha tahu apa yang terbaik bagi kita...

16.1.22

Begini cara aku menulis buku

My Healing is My Writing

Menulis buat saya adalah sebagai proses untuk penyembuhan dari segala nikmat hidup yang kadang membuat kita bahagia atau bahkan membuat kita terluka. 

Kenikmatan dalam hidup tidaklah selalu dalam kebahagian sebab dalam luka pun ada nikmat di dalamnya.

Nikmat rasanya saat saya bisa melewatinya, menikmati setiap proses yang sedang Allah pondasikan untuk diri saya menjadi kokoh. Nikmat rasanya saat bisa mencabuti satu persatu duri yang ada hingga terlupa bagaimana sakit itu dirasa. Proses menuju nikmat itu pastinya agar diri saya menjadi jauh lebih kuat dan tegar. Ada satu keyakinan yang harus tertancap dalam diri ini adalah bahwa rencana Allah itu pasti rencana terbaik buat saya.

Tidak mudah memang untuk menulis, tapi saat kembali membuka tulisan lama walaupun isinya apa adanya  rasanya seperti terbang memutar masa. Menambal puing kerinduan yang terkelupas oleh waktu.

Hingga suatu hari saya temukan tulisan di tahun 1996, pada sebuah buku kecil warna merah yang mulai memudar bergambar hello kitty yang tersimpan dalam lemari di rumah tua tempat tinggal bapak dan ibu saya,  rumah dimana saya dilahirkan dan dibesarkan. Tulisan saat tahun pertama kali kuliah di Solo dan tulisan itu penuh dengan semangat untuk segera menyelesaikan dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat.

Ada lagi tulisan saat ibu masuk rumah sakit karena kecelakaan sehingga menyebabkan ibu hilang kesadaran dan masuk ICU beberapa minggu. Betapa rapuhnya saya saat itu dan hanya bersandar pada belas kasihan Allah hingga ada satu doa dalam tulisan itu agar Allah panjangkan usia ibu. Sebab tanpanya rasanya dunia ini tak bisa berputar, saya merasa masih butuh sosoknya sampai kapanpun. Dan Allah kabulkan, ibu masih ada hingga saat ini, saat usia saya menjelang 44 tahun. Terima kasih ya Allah.

Tak terasa air mata berlinang saat satu persatu saya selesaikan membaca buku kecil itu.

Setelah kepergian bapak, saya cukup lama tidak menulis lagi. Dan kembali menulis di tahun 2012. Tahun dimana tulisan saya sudah berpindah ke tulisan elektronik. Setelah menikah di tahun 2004 saya hijrah dan bekerja di Jakarta yang kemudian membawa saya  ke sebuah kebiasaan berhadapan dengan perangkat elektronik dalam kesehariannya . Hingga akhirnya saya memiliki blog pribadi untuk menulis. 

Masih amatir saat itu. Tulisan yang seadanya, tak pernah berpikir juga untuk menjadikan blog pribadi menjadi blog yang bisa memberi manfaat saat dibaca orang. Hingga akhirnya saya bertemu dengan komunitas bloger di dunia maya, membaca blog mereka yang sungguh luar biasa dan bahkan dapat menjadi sumber rejeki bagi mereka. Dalam komunitas itu saya banyak berjumpa dengan penulis-penulis hebat yang semua juga berasal dari menulis apa adanya hingga tercipta berpuluh-puluh buku yang insyaAllah bermanfaat untuk semua.

Tahun 2012 saya mulai menulis lagi. Tulisan kala itu bukan lagi tentang siapa saya bagaimana saya tapi lebih ke berbagi informasi akan sesuatu hal. 

Dan untuk lebih mengasah diri dalam menulis Saya mengikuti beberapa kelas menulis, dari yang target harus jd buku sampe dengan menulis artikel yang dikirim ke sebuah media.

Banyak tantangan untuk membuat tulisan itu menjadi buku , keberanian mengirim beberapa artikel ke media meskipun saat itu tak kunjung lolos, tapi tak membuat saya patah semangat. Kebiasaan menulis terus saya alirkan. Biasanya begitu ada ide saya tuliskan terlebih dahulu dalam catatan yang ada si smart phone. Setelah ada waktu baru dikembangkan lagi draft ide tulisan tadi.

Menemukan  sosok yang dapat menjadi inspirasi adalah salah satu cara juga agar selalu ada injeksi dalam tubuh agar semangat menulis tetap terjaga. 

Tak ada kejadian yang tak dituliskan dalam buku besarNya pun termasuk pertemuan maya saya dengan sosok wanita penuh inspiratif, yang selalu support para perempuan untuk berkarya dan mandiri. Sosok itu adalah miss Indari Mastuti,  semoga Allah selalu merahmati. Dari bimbingan optimasi BOW, Kelas Reseller hingga kelas menulis sampai saat ini masih saya ikuti… 

Dan yang harus diyakini untuk dapat menjadi seorang penulis handal adalah buang jauh rasa “baperan”, jangan baper kalau kiriman artikel belom lolos tayang, jangan baper kalau tulisan belum banyak yang like, jangan baper kalau tulisan dibilang gak mutu. Kuatkan mental sampai akhirnya lupa bagaimana rasanya baper.

Teruslah bersemangat menjadi seorang penulis yang menghasilkan banyak buku yang kelak akan menjadi saksi bahwa ilmu kita bermanfaat untuk orang lain. InsyaAllah. 

Bismillah menuju 22 buku di tahun 2022.

@ynurnita

“Ucapan berhamburan tulisan akan bertahan”

Rumah Kepompong Daycare

Rumah Kepompong Daycare
Penitipan anak terpercaya di Pemalang