ketika aku tiba-tiba kangen uje.....

Ustad Jefri al Buchori menghembuskan napasnya untuk kali terakhir Jumat (26/4/2013). Kepergian dai yang akrab disapa Uje ini meninggalkan sejuta kenangan indah di sisi keluarga, sahabat, serta muridnya.
Saya sendiri merasa sangat kehilangan. Begitu kuat aura yang dipancarkan, kharismanya membuatku melangkahkan kaki untuk berziarah ke makamnya. Makam yang sampai sekarang masih basah oleh air dan taburan bunga dari para peziarah lain yang juga ikut berduka. Subhanalloh, air mata ini menetes tatkala berada dihadapan tempat peristirahatannya yang terakhir. Beliau meninggalkan anak istri dan keluarga tercint, jamaahnya, karirnya, motor gedhenya dan segenap duniawi lainnya tlah beliau tinggalkan. Tak ada yang mengikuti beliau selain amalan- amalan soleh... Bagaimana dengan aku kelak? sudah pantaskah bekalku?
Bagaimana dengan perasaan orang-orang terdekat beliau? terlebih mbak Pipik istri tercintanya. 
Seperti yang diceritaan oleh mbak Pipik uje merupakan sosok suami penuh teladan.  

Ini empat sifat Ustadz KH Jefry al Buchori yang dapat dijadikan panutan:

1. Taat Beribadah
"Setiap muslim atau muslimah tentunya harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tidak ada istilah klise dalam dua hal tersebut. Uje adalah umat, pria, ayah, suami, dan anak yang taat beribadah. Insya Allah beliau ini tidak pernah meninggalkan amalan salat, zakat, dan yang lainnya."

2. Pekerja Keras nan Ulet
"Uje adalah pekerja keras yang begitu menekuni profesinya. Dia juga tidak malu berdagang apa saja, yang penting halal. Bagi Uje, harta yang berlimpah tidak ada artinya tanpa rida dari Allah. Kita tidak mencari banyak uang, tapi mencari keberkahan rezeki.

3. Dermawan
"Uje itu nggak riya, kalau memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan, dia nggak akan bilang ke siapa-siapa, hal itu nggak diiklanin sama dia. Uje benar-benar dermawan sejati yang aku kagumi. Dia juga suka kasih motor ke penyandang cacat biar bisa usaha dan mencari uang."

4. Pemaaf dan Penyabar
"Bunda nggak pernah melihat Uje marah. Yang ada, almarhum selalu istighar dan bertasbih. Bunda yakin banget kalau kita punya salah sama Uje, tanpa minta maaf pun dia sudah memaafkan kita. Apalagi Uje kan orangnya sabar banget.

Selang beberapa hari setelang kepegian beliau ada broadcast tentang fakta sikap beliau yang sungguh sangat bagus untuk dijadikan panutan

Enam fakta itu

1. Abi selalu menggandeng tangan istrinya saat berjalan, jikapun 1 tangan jg tak bisa menggandeng krn suatu hal, Abi selalu meminta istrinya yg menggandeng tangannya. Alasannya dia bertanggung jawab atas jalan istrinya supaya selalu aman. 
2. Abi selalu mencium kening istrinya disaat-saat tertentu, sebelum & sepulang bekerja, sesudah sholat, sebelum dan sesudah tidur. Alasannya sebagai tanda bahwa dialah pelindung & penenang istrinya agar istrinya selalu merasa nyaman.
   
3. Abi tidak pernah berteriak pd istrinya, alasannya suara yang keras dari suami utk istrinya adalah cambuk yang menyakitkan.
   
4. Abi tdk prnah mencela dan memaki istrinya sebesar apapun kesalahan yang diperbuat alasannya makian dan celaan bukan kata yang bijak mengajarkan kebenaran.
   
5. Abi selalu memeluk dan membelai istrinya jika istrinya berbuat salah, alasannya mulut dan perbuatan istri adalah tanggung jawab suami, bila istri sampai tidak terkontrol itu adalah salah suami, sebab itu dia selalu memeluk dan membelai istrinya sambil berkata “maafkan Abi, lain kali jangan kamu ulangi kesalahan itu lagi, jadilah istri yang soleha dan baik, salahkan Abi saja”.
   
6. Abi selalu bangun sebelum dan berangkat tidur setelah istrinya, alasannya kewajibannyalah utk melindungi hidup istrinya dimulai saat bangun tidur dan sampai αƙαn tidur, itulah janji suami pd istrinya.

Subhanalloh...Rasululloh sendiri sudah memberikan contoh kepada kita tentang sikap belaiau kepada keluarganya terlebih kepada anak dan istrinya.

Sunnah Nabi

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِيْ

“Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku”

Keteladanan tertinggi dalam keluarga tentu yang menjadi satu-satunya contoh adalah Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meski bagaimanapun besarnyaperhatian dan banyaknya kesibukan beliau dalam mengembangkan dakwah dan menegakkan agama, memelihara jama’ah, menegakkan tiang daulah, beliau tetap sangat memperhatikan para isterinya. Beliau adalah manusia yang senantiasa sibuk berhubungan dengan Tuhannya seperti berpuasa, shalat, membaca al-Qur’an, dan berdzikir, sehingga kedua kaki beliau bengkak.

Namun, sesibuk apapun beliau tidak pernah melupakan hak-hak isteri-isteri beliau yang harus beliau penuhi. Jadi, aspek-aspek Rabbani tidaklah melupakan beliau terhadap aspek insani dalam melayani mereka dengan memberi makanan ruhani dan perasaan mereka yang tidak dapat terpenuhi dengan makanan yang mengenyangkan.

Dalam menjelaskan sikap Rasulullah dan petunjuk beliau dalam mempergauli istri, Imam Ibnu Qayyim berkata:

“Sikap Rasulullah terhadap isteri-isterinya adalah bergaul dan berakhlak baik kepada mereka. Beliau pernah menyuruh gadis-gadis Anshar menemani Aisyah bermain. Apabila Aisyah menginginkan yang tidak dilarang oleh agama, beliau menurutinya. Bila Aisyah minum dari suatu bejana, maka beliau ambil bejana itu dan beliau minum dari padanya pula dan beliau letakkan bibir beliau di tempat bibir Aisyah tadi, dan beliau juga biasa makan kikil bergantian dengan Aisyah.

Beliau biasa bersandar di pangkuan Aisyah, beliau membaca al-Qur’an sedang kepala beliau berada di pangkuannya. Bahkan pernah ketika Aisyah sedang haid, beliau menyuruhnya memakai sarung, lalu beliau memluknya. Bahkan, pernah juga menciumnya, padahal beliau sedang berpuasa”.

Subhanalloh semoga aku bisa meneladani sifat baik beliau, menjadi panutan minimal untuk diri sendiri, anak dan keluarga. 

• Jilakau suamiku lupa menggandeng tanganku, aku akan berusaha untuk meraih tanggannya untuk digandeng.
• Jikalau suamiku karena lelah dia bekerja sehingga lupa mencium keningku, aku akan mencium keningnya terlebih dahulu sehingga kelelahannya akan hilang.
• Jikalau suamiku karena kesal kemudian berteriak kepadaku, aku akan memeluknya sehingga dia sadar ada bidadarinya yang tidak tahan mendengar suara teriakan seperti halilintar, karena dia tau aku takut halilintar.
• Jikalau suamiku mencela dan memaki karena khilaf aku berusaha untuk tidak membalasnya bahkan akan memeluknya dan mengatakan  bahwa aku adalah tulang rusukmu, karenanyalah aku bisa tegak berdiri. Celaan dan makiannya akan membuatku semakin rapuh..
• Jikalau suamiku bersalah aku akan meminta maaf terlebih dahulu dan memeluknya karena mungkin bisa jadi salah satu sebabnya adalah karena kelalaian sikapku sehingga akan  menyadari ada bidadarinya yang butuh teladan darinya.
• Jikau suami kelelahan karena mencari maisyah seharian sehingga terlambat bangun di tengah malam, akan aku bangunkan dengan penuh kasih sayang sehingga dia akan tetap menjadi imam dalam shalat-shalat malamku.
• Jikalau Alloh berkehendak memanggilku terlebih dahulu daripada suamiku, aku ingin ia mengenangku dengan segala kebaikanku.

Kuseka airmataku, ya Alloh mampukan aku untuk berbuat kebaikan demi kebaikan, mampukan aku untuk mendapat kepantasan saat menghadapMu. Sungguh Hamba tidaklah pantas berada dalam surgaMu tapi hamba juga tidaklah sanggup untuk ke NerakaMu. kumpulkan kami dalam JannahMu ya Alloh. Suami adalah amanah, anak adalah amanah, keluarga adalah amanah, harta adalah amanah.
Kuatkan kami dalam menjaga amanahMu. Bariskan kami dlam barisan orang-orang yang taat dan orang-orang yang Engkau kasihi...

masih harus belajar banyak untuk menjadi istri sholehah.....

tuntun aku ya ALLOH.....